JENIS-JENIS GULMA YANG MEMILIKI BUNGA SERTA KLASIFIKASINYA

By VIRNA


 Jenis-Jenis Gulma Yang 

Memiliki Bunga


Gulma merupakan tanaman yang tumbuh disela-sela tanaman utama. Sifatnya merugikan tanaman utama, karena pertumbuhan gulma dapat menganggu tanaman utama dalam proses pertumbuhan. Selain itu, pertumbuhan gulma jika dibiarkan dapat membuat tanaman utama tidak dapat tumbuh dan bahkan mati. Karena kurangnya serapan nutrisi dari tanah.



Ada 3 Jenis Gulma yaitu, Gulma Jenis Rumput (Daun Kecil), Gulma Daun Lebar (daunnya Bulat dan agak Bulat) dan Teki. Bunga mawar pun, jika tumbuh di tengah sayuran juga termasuk Gulma. Kebanyakan Gulma adalah tanaman yang cepat tumbuh dan dapat menghasilkan sejumlah besar biji dalam waktu singkat.



1.  Ageratum Conyzoides

       Bandotan adalah sejenis gulma pertanian anggota suku Asteraceae. Terna semusim ini berasal dari Amerika tropis, khususnya Brasil, akan tetapi telah lama masuk dan meliar di wilayah Nusantara.




Nama ilmiah: Ageratum conyzoides

Klasifikasi lebih tinggi: Ageratum

Ordo: Asterales

Status konservasi: Rentan 

Keluarga: Kenikir-kenikiran

Tingkatan takson: Spesies



Ditemukan di :dataran tinggi

Metode tanam :TK

Kebiasaan tumbuh :tegak, sering rebah, tinggi 1,2 meter

Kelembaban :lembab sampai kering

Daya saing :moderat/sedang

Kontaminasi benih :tidak diketahui

Pengendalian secara budidaya :pemotongan atau penyiangan dengan tangan dan shallow cultivation

Dilaporkan reisitensi terhadap (herbisisda):tidak ada

Berat benih :0,1

Siklus hidup :tahunan/annual

Metode berkembang biak :biji. Pembungaan cepat dan masa hidupnya pendek, sedikitnya 2 bulan

Dormansi :50% biji dapat segera berkecambah, memerlukan cahaya untuk perkecambahan

Bunga :putih sampai ungu pucat/biru

Ketinggian tempat :mencapai ketinggian 3000 meter

Cahaya :toleran naungan

Catatan :kebiasaan tumbuhnya sangat mudah dibentuk, dapat muncul sepanjang seluruh musim, respon terhadap pemupukan, sangat menyukai tempat yang berelevasi lebih tinggi, beracun bagi ternak.


2. Aeschynomene Aspera

       Aeschynomene aspera adalah spesies tanaman berbunga di keluarga Fabaceae. Ia juga dikenal dengan nama sola, tanaman empulur sola, tanaman empulur, laugauni atau Netti. Empulur dengan kepadatan rendah dari tanaman ini digunakan untuk membuat topi yang dikenal sebagai helm empulur atau sola topis.


Nama ilmiah: Aeschynomene aspera

Klasifikasi lebih tinggi: Aeschynomene
Keluarga: Polong-polongan
Ordo: Fabales
Status konservasi: Risiko Rendah
Tingkatan takson: Spesies




Ditemukan di : sawah dataran rendah
Metode tanam : TK>TB
Kebiasaan tumbuh : ascending (menghadap ke atas) atau tegak, bercabang banyak, tingginya sampai 2 meter
Kelembaban : berair, basah ke lembab
Daya saing : tidak dilaporkan
Kontaminasi benih : tidak diketahui
Pengendalian secara budidaya : pengolahan tanah, split aplikasi pupuk
Dilaporkan reisitensi terhadap (herbisisda): tidak ada
Berat benih : 36
Siklus hidup : sepanjang tahun
Metode berkembang biak : biji
Dormansi : pendek
Bunga : kuning muda sampai kuning, kecil
Ketinggian tempat : mencapai 1500 meter
Cahaya : cerah / banyak matahari
Catatan : tanaman C3 sering lebih besar daripada A.indica, lebih suka di tanah subur, empulur digunakan sebagai insulasi/isolasi bebrapa produk di India, dapat dimanfaatkan sebagai pupuk hijau atau tanaman penutup tanah.




3. Aeschynomene Indica

   Aeschynomene indica adalah salah satu spesies tumbuhan berbunga dari keluarga kacang-kacangan. Nama umum termasuk Indian jointvetch, kat sola, budda pea, curly indigo, hard sola, north jointvetch, indische Schampflanze, angiquinho, maricazinho, papquinha, pinheirinho, he meng, kusanemu, diya siyambala, dan ikin sihk.


Nama ilmiah: Aeschynomene indica
Klasifikasi lebih tinggi: Aeschynomene
Ordo: Fabales
Keluarga: Polong-polongan
Tingkatan takson: Spesies



Ditemukan di :dataran rendah, dataran tinggi
Metode tanam :DS>WS
Kebiasaan tumbuh :tegak, bercabang, tinggi mencapai 1,2 meter
Kelembaban :basah ke lembab
Daya saing :sedang/moderat
Kontaminasi benih :ya
Pengendalian secara budidaya :pemupukan tinggi, awal pencabutan dengan penyiangan menggunakan tangan atau budidaya
Dilaporkan reisitensi terhadap (herbisisda):tidak ada
Berat benih :7,3
Siklus hidup :sepanjang tahun
Metode berkembang biak :biji
Dormansi :ya, jelas
Bunga :kuning, kerap ditutupi dengan warna ungu
Ketinggian tempat :mencapai 1000 meter
Cahaya : cerah/banyak matahari
Catatan :polong biji khas tanaman polong-polongan/legume, cahaya merah menghambat perkecambahan, dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak.




4. Alternanthera Sessilis

       Kremah adalah tumbuhan obat Indonesia. Kremah masih berkerabat dengan bayam merah yang berasal dari Amerika. Kremah memiliki banyak sebutan di Sumatra dan Jawa. Di Sumatra dikenal dengan sebutan juruk demah, omak, daun keremak, daun rusa, dan sayor udang. 


Nama ilmiah: Alternanthera sessilis
Klasifikasi lebih tinggi: Alternanthera
Status konservasi: Risiko Rendah (Bertambah)  
Divisi: Magnoliophyta
Tingkatan takson: Spesies
Kelas: Magnoliopsida


Ditemukan di :dataran rendah, dataran tinggi
Metode tanam :TK>TB
Kebiasaan tumbuh :prostrate (merunduk), merambat atau ascending (menghadap ke atas), banyak cabang sub-erect, tinggi tanaman mencapai 1 meter
Kelembaban :basah ke lembab, lebih terrestrial dari pada akuatik (tanaman air)
Daya saing :moderat/sedang
Kontaminasi benih :tidak diketahui
Pengendalian secara budidaya :penggenangan, penyiangan dengan tangan atau pengolahan tanah
Dilaporkan reisitensi terhadap (herbisisda):tidak ada
Berat benih :0,5
Siklus hidup :sepanjang tahun
Metode berkembang biak :biji, stolon, stek batang
Dormansi :tidak diketahui
Bunga :putih atau kemerah mudaan, sangat kecil
Ketinggian tempat :mencapai 2500 meter
Cahaya :cerah/banyak matahari
Catatan :tanaman C3, kadang-kadang dikonsumsi oleh manusia


5. Amaranthus Spinosus

   Bayam duri adalah spesies tanaman berbunga dari genus amaranthus termasuk ke dalam suku Amaranthaceae.



Nama ilmiah: Amaranthus spinosus
Klasifikasi lebih tinggi: Biji bayam
Famili: Amaranthaceae
Spesies: Amaranthus spinosus; Linnaeus, 1753
Ordo: Caryophyllales
Tingkatan takson: Spesies



Ditemukan di :dataran tinggi
Metode tanam :TK
Kebiasaan tumbuh :tegak, banyak cabang, duri aksilari tajam, tinggi tanaman mencapai 1 meter
Kelembaban :lembab
Daya saing :moderat/ sedang sampai tinggi
Kontaminasi benih : tidak diketahui
Pengendalian secara budidaya : penyiangan dengan tangan pada awal (sebelum tumbuh duri) atau secara budidaya, menggenangan menekan pertumbuhan
Dilaporkan reisitensi terhadap (herbisisda):tidak ada
Berat benih :0,2
Siklus hidup :tahunan
Metode berkembang biak :biji
Dormansi :bervariasi, tidak terjadi dormansi sampai 4 bulan, viabilitas/daya hidupnya lama, tidak memerlukan cahaya untuk perkecambahannya.
Bunga :hijau pucat-semburat ungu
Ketinggian tempat :sampai 1800 meter
Cahaya :cerah/banyak matahari, sensitive naungan
Catatan :salah satu gulma terburuk di dunia, tanaman C4, menyukai tanah yang subur dan bersuhu tinggi, kadang-kdang dikonsumsi oleh manusia, tanaman muda beracun bagi ternak


6. Commelina Benghalensis

     Gewor adalah sejenis herba anggota suku Commelinaceae. Gulma yang biasa ditemui di area persawahan ini juga acap dijadikan sayuran atau lalap. Nama-nama daerahnya, di antaranya, gΓ©wor, tali korang; gΓ©wor, pΔ•tungan; rΔ•bha moksor; fangalu; rulonga loΓΆtili.


Nama ilmiah: Commelina benghalensis
Klasifikasi lebih tinggi: Commelina
Status konservasi: Risiko Rendah (Stabil)
Famili: Commelinaceae
Tingkatan takson: Spesies
Spesies: C. benghalensis



Ditemukan di :dataran tinggi dan dataran rendah
Metode tanam :TK>>TB
Kebiasaan tumbuh :tanaman herbal, tingginya sampai 1 meter, prostrate (merunduk) atau ascending (menghadap ke atas)
Kelembaban :lembab sampai basah, lebih kering dari pada C.diffusa
Waktu berkecambah : 10-12 hari
Daya saing :moderat/sedang
Kontaminasi benih :tidak diketahui
Pengendalian secara budidaya : penggenangan, penyiangan dengan tangan dan mekanis memungkinkan potongan batang menjadi akar kembali
Dilaporkan reisitensi terhadap (herbisisda):tidak ada
Berat benih :2
Siklus hidup :sepanjang tahun
Metode berkembang biak :biji, stolen
Dormansi :ya
Bunga :ungu atau biru, bunga yang keluar dari batang di bawah tanah berwarna keputihan
Ketinggian tempat : sampai ketinggian 2000 meter
Cahaya :cerah/banyak matahari sampai sedikit naungan
Catatan :berkecambah yang terbaik dicahaya yang penuh, agak toleran terhadap herbisida, tanaman tahunan di daerah beriklim sedang, menyukai tanah dengan tingkat kesuburan tinggi, satu tanaman dapat menutupi areal yang luas, dapat digunakan sebagai hijauan dan makanan manusia.



7. Commelina Diffusa

Brambangan (Commelina diffusa Burm. F.) merupakan salah satu gulma penting pada budidaya padi yang diketahui telah resisten terhadap beberapa jenis herbisida. Salah satu alternatif pengendalian gulma yaitu dengan pemanfaatan potensi senyawa alelopati dari tumbuhan lain untuk dijadikan bioherbisida.


Nama ilmiah: Commelina diffusa
Klasifikasi lebih tinggi: Commelina
Status konservasi: Risiko Rendah (Stabil) 
Tingkatan takson: Spesies




Ditemukan di :dataran tinggi
Metode tanam :TK>TB
Kebiasaan tumbuh :merambat atau ascending
Kelembaban :basah, tidak tergenang
Daya saing :setidaknya moderat (sedang)
Kontaminasi benih :ya
Pengendalian secara budidaya :digenangi terus menerus pada awalnya, penyiangan dengan tangan dan mekanis sulit karena potongan tanaman dapat membentuk akar
Dilaporkan reisitensi terhadap (herbisisda): synthetic auxins (AS)
Berat benih :11,5
Siklus hidup :sepanjang tahun
Metode berkembang biak :stolon dan dngan biji
Waktu pembungaan : lebih awal dari pada tanaman padi

 
Dormansi : pembawaan dan disebabkan oleh suhu tinggi
Bunga : biru
Ketinggian tempat : mencapai 2000 meter
Cahaya : naungan
Catatan :lebih umum daripada C.benghalensis pada padi, agak toleran terhadap herbisida, terus menerus ada di lapang




8. Eclipta Prostrata

  Urang-aring adalah sejenis tumbuhan, kebanyakan ditemukan liar sebagai gulma, anggota suku Asteraceae. Terna ini terkenal oleh kegunaannya sebagai penyubur rambut. Di samping itu, urang-aring juga memiliki khasiat sebagai tumbuhan obat. 




Nama ilmiah: Eclipta prostrata
Klasifikasi lebih tinggi: Eclipta
Ordo: Asterales
Famili: Asteraceae
Tingkatan takson: Spesies
Spesies: E. alba




Ditemukan di :dataran rendah, dataran tinggi
Metode tanam :TK>TB
Kebiasaan tumbuh :herbal, prostate sampai tegak, banyak cabang, tinggi tanaman mencapai 1 meter
Kelembaban :basah sampai lembab
Daya saing :rendah sampai sedang
Kontaminasi benih :ya
Pengendalian secara budidaya :budidaya dan penyiangan dengan tangan, dicabut atau dipotong pada awal pertumbuhan, kesuburan tinggi.
Dilaporkan reisitensi terhadap (herbisisda):tidak ada
Berat benih :0,4
Siklus hidup :tahunan
Metode berkembang biak :biji
Dormansi :tidak, diperlukan cahaya untuk berkecambah
Bunga :putih atau krem
Ketinggian tempat :mencapai 2000 meter
Cahaya :cerah/banyak matahari
Catatan :munculnya tidak dari tengah, tanaman C3, toleran asin (kegeraman), sering bereda di pinggir sawah, agak toleran terhadap butachlor




9. Eichornia Crassipes

Eceng gondok adalah salah satu jenis tumbuhan air mengapung. Selain dikenal dengan nama eceng gondok, di beberapa daerah di Indonesia, eceng gondok mempunyai nama lain seperti di daerah Palembang 




Nama ilmiah: Eichhornia crassipes
Klasifikasi lebih tinggi: Eichhornia
Tingkatan takson: Spesies
Keluarga: Pontederiaceae
Ordo: Commelinales



Ditemukan di :dataran rendah
Metode tanam :TP>TB
Kebiasaan tumbuh :mengapung, berakar pada air dangakal, tinggi tanaman 0,3 meter
Kelembaban :akuatik (tanaman air) tergenang sapai basah
Daya saing :rendah sampai moderat, lebih awal dan lebih besar dari akuakultur kebanyakan lannya
Kontaminasi benih :tidak diketahui
Pengendalian secara budidaya :dikeringkan dan pencabutan secara fisik memungkinkan kecilnya infestasi
Dilaporkan reisitensi terhadap (herbisisda): tidak ada
Berat benih :0,1
Siklus hidup :sepanjang tahun
Metode berkembang biak :stolon, potongan tanaman, plantlet berkembang dari biji
Dormansi :bervariasi dari tidak dormansi sapai beberapa tahun
Bunga :biru sampai ungu
Ketinggian tempat :sampai ketinggian 1600 meter
Cahaya :cerah/banyak matahari
Catatan :salah satu gulma yang terburuk di dunia, daya hidup benih sampai 15 tahun, menyebabkan tingginya kehilangan air melalui evapotraspirasi




10. Ipomoea Aquatica

    Kangkung adalah tumbuhan yang termasuk jenis sayur-sayuran dan ditanam sebagai makanan. Kangkung banyak dijual di pasar-pasar. Kangkung banyak terdapat di kawasan Asia dan merupakan tumbuhan yang dapat dijumpai hampir di mana-mana terutama di kawasan berair. 



Nama ilmiah: Ipomoea aquatica
Klasifikasi lebih tinggi: Ipomoea
Status konservasi: Risiko Rendah Tingkatan takson: Spesies



Ditemukan di : dataran rendah
Metode tanam :TP>TB
Kebiasaan tumbuh :tanaman merambat, penyebarannya luas dan banyak cabang
Kelembaban :akuatik (tanaman air) tergenang sampai basah
Daya saing :rendah, lebih awal
Kontaminasi benih :ya
Pengendalian secara budidaya :dicabut secara fisik meskipun mudah membentuk akar kembali dari buku-buku (node)
Dilaporkan reisitensi terhadap (herbisisda):tidak ada
Berat benih :36
Siklus hidup :sepanjang tahun
Metode berkembang biak :biji, runners
Waktu berbunga : 45-60 hari
Dormansi :ya, memrlukan kulit biji pecah
Bunga :putih sampai krem atau ungu
Ketinggian tempat :sampai 1200 meter
Cahaya :cerah/banyak matahari
Catatan :dikonsumsi oleh manusi, dikenal secara luas di banyak Negara di Asia Tenggara sebagai kangkung



11. Ludwigia Adscendens

dan merupakan tumbuhan yang memiliki pertumbuhan yang sangat cepat, jenis tumbuhan herba mengapung yang dikenal sebagai tapak dara air.



Keluarga: Onagraceae
Spesies: L. Ludwigia adscendens
Tingkatan takson: Spesies
Kerajaan: Tumbuhan





Ditemukan di :dataran rendah
Metode tanam :TP>TB
Kebiasaan tumbuh :herbal, mengapung atau berakar dan merambat, tinggi tanaman mencapai 0,5 meter
Kelembaban :akuatik (tanaman air) tergenang atau basah
Daya saing :rendah
Kontaminasi benih :tidak diketahui
Pengendalian secara budidaya :penyiangan dengan tangan
Dilaporkan reisitensi terhadap (herbisisda):tidak ada
Berat benih :-
Siklus hidup :sepanjang tahun
Metode berkembang biak :biji, potongan tanaman, stolon
Dormansi :tidak diketahui
Bunga :putih sampai kuning
Ketinggian tempat :mencapai 1600 meter
Cahaya :naungan parsial/sebagian sampai banyak matahari
Catatan :menyumbat saluran air, mengurangi olsigen dalam air, berbahaya untuk ternak sapi




12. Ludwigia Octovalvis

Cacabean atau dalam bahasa latin nya disebut Ludwigia octovalvis, merupakan salah satu gulma dengan tipe aquatic weed, gulma ini hampir bisa ditemui disemua wilayah seperti di Amerika, Australia, Afrika dan di Asia, termasuk di Indonesia, di Indonesia sendiri cacabean atau Ludwigia octovalvis merupakan gulma pada 




Nama ilmiah: Ludwigia octovalvis
Status konservasi: Risiko Rendah Encyclopedia of Life
Tingkatan takson: Spesies




Ditemukan di :dataran rendah
Metode tanam :TB,TP
Kebiasaan tumbuh :tegak, banyak cabang dan herbal yang kuat, tingginya dapat mencapai 1,5 meter
Kelembaban :basah sampai damp, lebih kering dibandingkan L.adscendes
Daya saing :tinggi
Kontaminasi benih :ya
Pengendalian secara budidaya :penggenangan awal atau penyiangan dengan tangan
Dilaporkan reisitensi terhadap (herbisisda):tidak ada
Berat benih :-
Siklus hidup :sepanjang tahun
Metode berkembang biak :biji dan potongan tanaman
Dormansi : rendah atau tidak, membutuhkan cahaya untuk perkecambahan
Bunga :kuning, ada 4 kelopak bunga yang masing masing panjangnya 10 mm
Ketinggian tempat :mencapai 1500 meter
Cahaya :naungan sebagian sampai cerah/banyak matahari
Catatan :respon terhadap pemupukan, hypocotyls berwarna merah, keseluruhan bibit sering kemerah-merahan





13. Marsilea Minuta

Marsilea minuta, atau waterclover kerdil adalah spesies pakis air dalam keluarga Marsileaceae. Itu tidak harus bingung dengan Marsilea minuta E.Fourn. 1880, yang merupakan sinonim untuk Marsilea vestita.



Marga: Semanggi
Ordo: Paku air
Tingkatan takson: Spesies


Ditemukan di :dataran rendah
Metode tanam :pembibitan basah, tanam pindah
Kebiasaan tumbuh :pakis, rimpang merayap berbulu, tegak atau daun mengambang
Kelembaban :akuatik (tanaman air) tergenang atau basah
Daya saing :moderat (sedang), tetapi dapat parah dini, competitor yang kuat untuk hara
Kontaminasi benih :tidak mungkin
Pengendalian secara budidaya :meminimalkan pengolahan tanah basah, pengolahan tanah kering sesudah panen untuk mengeringkan rimpang
Dilaporkan reisitensi terhadap (herbisisda):tidak ada
Berat benih :-
Siklus hidup :sepanjang tahun
Metode berkembang biak :spora, rimpang, dan potongan rimpang
Dormansi :-
Bunga :-
Ketinggian tempat :-
Cahaya :cerah/banyak matahari
Catatan :penampilan empat daun semanggi khas, rimpang berdiri baik dari permukaan tanah, responnya tinggi secara plastis untuk kedalaman air





14. Mimosa Diplotricha


   Mimosa diplotricha adalah spesies semak kayu polongan asli dari Neotropics. Ini adalah spesies invasif dan sekarang memiliki distribusi pantropis. Umumnya dikenal sebagai tanaman sensitif raksasa, tanaman sensitif palsu raksasa, atau rumput nila.





Nama ilmiah: Mimosa diplotricha
Klasifikasi lebih tinggi: Mimosa
Ordo: Fabales
Tingkatan takson: Spesies



Ditemukan di :dataran tinggi
Metode tanam :pembibitan kering
Kebiasaan tumbuh :merunduk sampai tegak, semak bercabang banyak, tingginya mencapai 2 meter
Kelembaban :kering sampai basah
Daya saing :moderat/sedang
Kontaminasi benih :tidak diketahui
Pengendalian secara budidaya :memotong atau membakar atau menyiang dengan tangan bibit, mungkin penggenangan di awal
Dilaporkan reisitensi terhadap (herbisisda):tidak ada
Berat benih :6
Siklus hidup :sepanjang tahun
Metode berkembang biak :biji
Dormansi :ya, panjang, juga viabilitasnya/daya tumbuhnya panjang karena biji keras, dapat dipatahkan dormansinya dengan pemanasan
Bunga :ungu kemerah-merahan sampai putih
Ketinggian tempat :tumbuh sampai di ketinggian tempat 2000 meter
Cahaya :banyak matahari sampai sebagian ternaungi
Catatan :perbaikan kesuburan tanah (legume), laju pertumbuhan di awal tinggi, tanaman tunggal dapat menutupi areal yang luas, berbahaya bagi ternak sapi


15. Monochoria Vaginalis

Eceng, eceng padi atau wewehan adalah sejenis tumbuhan air yang biasa menjadi gulma di area persawahan. Nama ilmiahnya adalah Monochoria vaginalis. Tumbuhan ini memiliki nama yang berbeda-beda di setiap daerah di Indonesia.




Nama ilmiah: Monochoria vaginalis
Klasifikasi lebih tinggi: Monochoria
Tingkatan takson: Spesies
Spesies: M. vaginalis
Famili: Pontederiaceae




Ditemukan di :dataran rendah
Metode tanam :TP>TB
Kebiasaan tumbuh :herb, tegak, berbulu dan berdaging, tingginya dapat mencapai 0,5 meter
Kelembaban :akuatik (tanaman air)- basah sampai tergenang
Daya saing :moderat/sedang dengan kepadatan awal besar
Kontaminasi benih :ya
Pengendalian secara budidaya :stale persemaian dengan pengolahan tanah basah, penyiangan dengan tangan
Dilaporkan reisitensi terhadap (herbisisda):ALS inhibitors (KOR)
Berat benih :0,07
Siklus hidup :sepanjang tahun
Metode berkembang biak :biji, dapat juga stolon
Dormansi :mungkin perlu periode anaerobic yang lama untuk berkecambah
Bunga :biru pucat sampai biru tua
Ketinggian tempat :berada sampai ketinggian 1550 meter
Cahaya :banyak matahari
Catatan :perkecambahan yang terbaik membutuhkan cahaya penuh, sering sebagai tanaman tahunan di sawah, dikonsumsi oleh manusia



16. Pistia Stratiotes

     Pistia adalah genus tanaman air dalam keluarga arum, Araceae. Spesies tunggal yang terdiri darinya, Pistia stratiotes, sering disebut kubis air, selada air, kubis Nil, atau cangkang bunga. 



Nama ilmiah: Pistia stratiotes
Klasifikasi lebih tinggi: Pistia
Ordo: Alismatales
Tingkatan takson: Spesies


Ditemukan di :dataran rendah
Metode tanam :TP>TB
Kebiasaan tumbuh :herb stoloniferous mengambang, kadang-kadang berakr, tingginya kira-kira 0,1 meter
Kelembaban :akuatik (tanaman air)-tergenang sampai lembab
Daya saing :kemungkinan rendah
Kontaminasi benih :tidak mungkin
Pengendalian secara budidaya :pengeringan sawah, pencabutan/penghapusan fisik
Dilaporkan reisitensi terhadap (herbisisda):tidak ada
Berat benih :-
Siklus hidup :sepanjang tahun
Metode berkembang biak :plantlet dan biji
Dormansi :ya, tampaknya membutuhkan waktu perendaman yang lama
Bunga :-
Ketinggian tempat :berada sampai ketinggian 1000 meter
Cahaya :banyak matahari
Catatan :biji berkecambah sementara terendam, daya tahan hidup dapat diperpanjang dalam kondisi tidak tergenang, sensitive dingin, sehingga tidak biasanya ditemukan di daerah beriklim sedang





17. Polygonum Hydropiper

      Persicaria hydropiper, juga dikenal sebagai lada air, marshpepper knotweed, atau tade, adalah tanaman dari keluarga Polygonaceae. Ini ditemukan di Australia, Selandia Baru, Asia sedang, Eropa, dan Amerika Utara. Tanaman tumbuh di tempat-tempat lembab dan air dangkal. 



Nama ilmiah: Persicaria hydropiper
Keluarga: Polygonaceae
Klasifikasi lebih tinggi: Persicaria
Ordo: Caryophyllales
Status konservasi: Risiko Rendah (Stabil)
Tingkatan takson: Spesies




Ditemukan di :dataran rendah
Metode tanam :TK, TB, TP
Kebiasaan tumbuh :herb, tegak atau ascending
Kelembaban :tergenang sampai lembab, memerlukan kondisi jenuh untuk tumbuh
Daya saing : kemungkinan rendah
Kontaminasi benih :tidak diketahui
Pengendalian secara budidaya :cabut dengan tangan sempai ke akar-akarnya atau persiapan lahan sebagai dengan memotong batang yang mungkin bertunas kembali, dikendalikan sebelum berbunga
Dilaporkan reisitensi terhadap (herbisisda):photosystem II inhibitor (FRA)
Berat benih :-
Siklus hidup :tahunan
Metode berkembang biak :biji, kadang-kadang batang yang berakar
Waktu pematangan : pembungaan 90 hari
Dormansi :bervariasi, tetapi biasanya sesudah periode pemasakan, memerlukan cahaya untuk berkecambah
Bunga :kuning kehijau-hijauan, kemerah-merahan
Ketinggian tempat :-
Cahaya :naungan parsial
Catatan :toleran keasaman, daun memiliki cita rasa pedas, dibudidayakan sebagai bumbu untuk sashimi, ikan mentah


By VIRNA...


Semoga bermanfaat...



Link VIDEO πŸ‘‡πŸ»πŸ‘‡πŸ»πŸ‘‡πŸ»πŸ‘‡πŸ»πŸ‘‡πŸ»

https://youtube.com/channel/UCg4rm5Np16_yNtKEXaa6BGw



Link sumber πŸ‘‡πŸ»πŸ‘‡πŸ»πŸ‘‡πŸ»

https://en.m.wikipedia.org/wiki/Ageratum_conyzoides

https://debbyeka.blogspot.com/2016/12/macam-macam-gulma-berdaun-lebar.html?m=1

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENGELOMPOKAN GULMA

MACAM-MACAM GULMA YANG BERBUNGA